Pati, Sejumlah proyek-proyek besar yang akan dilaksanakan di tahun 2020-2021, mulai dibeberkan oleh Bupati Pati Haryanto.
“Ada stadion, kemudian rumah sakit di Juwana, Alun-alun Jakenan, dan tambat kapal. Itu yang besar-besar di tahun 2020”, ujar Bupati saat hadir bersama Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), di acara Peresmian Proyek-Proyek Pembangunan Tahun Anggaran 2019 dan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Antara Bupati Dengan Kepala OPD di Kantor Bappeda yang baru, Jalan Pati-Kudus Km 3,5 Pati.
Kemudian, lanjut Haryanto, pada tahun selanjutnya atau di 2021, Pemkab berencana untuk memperbaiki GOR Pesantenan. Karena menurut Bupati, pihaknya kini sudah mulai mengurus proses tukar guling tanah di areal GOR tersebut.
“Alhamdulillah, akhirnya pihak desa rela jadi kami akan mengurus tukar gulingnya. Dan harapannya nanti di 2021 juga bisa kita renovasi GOR-nya”, imbuh Bupati.
Perhatian Pemkab untuk Stadion Joyokusumo dan GOR bukan tanpa alasan, sebab Pati Raya digadang-gadang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Porprov 2022.
“Mudah-mudahan pembukaannya bisa di Kota Pati karena dampaknya akan sangat bagus untuk kita”, lanjut Bupati.
Guna menyambut Porprov tersebut, ke depan Haryanto akan mendorong OPD terkait agar menambah alokasi anggaran demi suksesnya pelaksanaan Porprov.
Dalam peresmian proyek-proyek tersebut, Bupati juga mengungkapkan tentang keberhasilan pembangunan infrastruktur selama tahun 2019.
“Seluruhnya berjumlah kurang lebih 397 pekerjaan dengan total anggaran Rp 281.500.305.860,-“, imbuhnya.
Kesemua proyek yang bersumber dari PAD, DAU, DAK, dan Bantuan Keuangan Propinsi ini antara lain berupa pembangunan jalan, drainase, gedung, jembatan, taman, Alun-Alun, talud, penerangan jalan umum, dan Instalasi Pengolah Air Limbah Domestik Desa.
“Semua pembangunan yang dilaksanakan pada hakekatnya merupakan hasil dari perencanaan yang sudah sistematis. Bukan berdasarkan keinginan tapi kebutuhan yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan anggaran”, imbuhnya.
Bupati menambahkan, kondisi infrastruktur yang baik akan mendukung iklim investasi. Sebab, sebelum memutuskan menanam modal di suatu daerah, investor pasti terlebih dulu melihat infrastruktur, terutama akses jalan.
Pada akhirnya, lanjutnya, pembangunan infrastruktur yang berhasil menarik investor, akan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran dan angka kemiskinan.
Di kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kinerja antara Bupati dengan para Kepala OPD.
Perjanjian kinerja tersebut merupakan bentuk komitmen dan kesepakatan untuk melaksanakan pelayanan publik yang disertai dengan indikator kinerja.
Tujuannya ialah untuk menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi aparatur dan penilaian pencapaian keberhasilan tujuan dan sasaran organisasi. Hms/ Gs