Pati, Gerakan pungut sampah bersama dalam rangka memperingati Hari Sampah Sedunia (World Clean Up Day) dilaksanakan di Waduk Seloromo Gembong, Sabtu (21/9). Kegiatan ini diikuti Bupati Pati, Kepala Balai PSDA Serang Lusi Juwana, Kepala DPUTR, Kepala DLH, Camat, seluruh Kepala Desa se Kecamatan Gembong dan para pelajar.
Bupati Haryanto dalam sambutannya mengatakan bahwa pungut sampah bersama ini untuk memberi contoh kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Ia menyayangkan banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sekitar rumah dan di sungai setiap hari. Kebiasaan tersebut, menurut Bupati akan berdampak saat waktu musim penghujan.
“Yang pertama kali kita akan mengalami kesulitan karena sungai penuh sampah, potongan ranting atau apa saja terutama potongan kasur yang dibuang di sungai dan akhirnya menjadi banjir. Kalau sudah seperti itu biasanya yang disalahkan pemerintah dan Bupati,” sesal Bupati.
Haryanto mengungkapkan, Pemkab Pati sudah menyiapkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan kontainer sampah, namun masih ada masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
“Meskipun sudah ada kontainer, sering kali saya melihat masyarakat yang membuang sampahnya malah di sebelah kontainer,” ujar Bupati.
Dengan kondisi yang demikian Bupati merasa prihatin. Oleh karena itu ia berharap kegiatan seperti ini bukan hanya seremonial belaka. Paling penting, lanjut Bupati adalah kelangsungan untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari
“Jika perlu kepala desa bisa membuat peraturan desa bahwa kalau ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan akan diberikan sanksi,” tegas Haryanto.
Bupati mengimbau kepada para kepala desa agar tidak mengesampingkan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi dan sebagainya. Namun perlu juga diperhatikan untuk pengelolaan sampah.
“Dana desa juga diperbolehkan dipakai untuk pengelolaan sampah atau BUMDes, bisa dialokasikan untuk membuat sarana prasarana dan sekaligus juga penanganan sampah,” tandas Bupati. Hms/Gs