Berita10 – Hasil visum pemain Persipa Pati yang dipukul usai laga melawan Sulut United dalam lanjutan play-off degradasi Liga 2 di Manado pada Sabtu lalu sudah diserahkan ke LIB untuk penyelidikan lebih lanjut.“Hasil visum sudah kami serahkan berkasnya. Karena memang diminta oleh LIB,” kata CEO Persipa Pati Joni Kurnianto, Rabu. Dirinya mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Bahkan, kata Joni, pemukulan itu membuat beberapa pemain Persipa giginya hampir copot.
Pihaknya berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di dunia sepak bola Indonesia. “Karena di bawah Pak Erick Thohir dan temen-temen exco ini sepak bola kita maju.
Eman-eman, masak kita mau kembali lagi ke zaman dulu,” kata Joni yang juga Wakil Ketua DPRD Pati ini. Menurutnya, pengawalan dari tim keamanan saat itu kurang maksimal. Sehingga, kejadian pemukulan tidak bisa dihindarkan.“Kita sangat menyayangkan. Kita contoh di Pati saja, Polresta Pati Kodim Pati, Satpol PP Pati, dan suporter itu saling menjaga. Kita juga meredam suporter jika ada kemarahan. Kita sudah mengkondisikan itu,” ujarnya.
Mirisnya lagi, katanya, sebelum laga pemain dan ofisial Pesipa juga sempat mendalatkan diteror. Juga, ada ancaman penusukan hingga pemukulan.“Itu kan fatal sekali. Kita ingin membawa sepak bola ini ditonton masyarakat dan suporter nyaman,” tuturnya. Beruntung, kejadian teror itu tidak membuat mental para pemain Persipa turun. Justru, menurutnya makin membuat para pemain semakin semangat. Hingga akhirnya, Persipa Pati berhasil meraih kemenangan di kandang Sulut United. Hasil ini membuat peluang Persipa bertahan di Liga 2 sangat besar. “Dengan teror itu anak-anak tambah semangat. Jiwa Persipa Wani Ngeyel benar-benar muncul di para pemain,” tandasnya. Ags/Red