Pati, Dalam hal parenting (pembelajaran pengasuhan anak.red), membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera lahir-batin tidaklah mudah. Terkadang, jika tidak disikapi dengan baik, persoalan-persoalan kecil dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga. Hal itu diungkapkan Bupati Haryanto saat membuka Penyuluhan Parenting dalam rangka memperingati Hari Ibu Ke-91 di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (2/12).
Penyuluhan bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” ini diikuti 280 orang dari berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Pati.
Meski tidak mudah, bagi Haryanto, ada beberapa kunci yang perlu jadi perhatian dalam mengasuh anak. Hal ini dapat mengantisipasi setiap persolan dalam rumah tangga dan membangun keluarga bahagia.
“Kalau sudah berkeluarga, pasti banyak rintangan dan hambatan,” ujar Haryanto
Bupati menyebutkan kunci pertama ialah saling pengertian.
“Anak-anak itu juga butuh pengertian,” ucapnya.
Kunci kedua, lanjutnya, ialah keteladanan orang tua. Menurutnya, satu di antara contoh keteladanan ialah tidak bertengkar di hadapan anak.
“Namanya rumah tangga pasti ada cek-cok. Tapi jangan bertengkar di hadapan anak, bisa ditiru. Cek-coknya juga jangan diterus-teruskan. Namanya keluarga, kalau sudah ya sudah. Jangan saling marah sampai berbulan-bulan,” ucapnya.
Kunci ketiga, bagi Haryanto, ialah pendidikan keluarga.
Menurutnya, sebaiknya orang tua tidak semata-mata menyerahkan urusan pendidikan anak pada guru di institusi pendidikan formal.
Orang tua harus memberi bekal pendidikan pada anak, termasuk di dalamnya membekali anak dengan ilmu agama yang kuat.
“Ilmu agama penting untuk membentengi anak dari pengaruh negatif. Jangan sampai anak terbawa lingkungan yang buruk. Kalau imannya tidak kuat, kalau tidak punya kemampuan untuk menahan diri, kadang-kadang terpengaruh dan tergoda,” tegasnya.
Ia mengatakan, dalam pendidikan keluarga, peran seorang ibu sangatlah penting. Sehingga, ungkapan “surga di bawah telapak kaki ibu” tidaklah keliru. Sebab, ibu memegang peranan krusial dalam membangun keluarga harmonis.
“Tapi saya prihatin, seringkali saya baca di media, ada anak membunuh ibunya, menganiaya ibunya. Saya prihatin,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga menegaskan, meski peran ibu sangat penting, keberhasilan keluarga bukan semata-mata terletak pada ibu. Seluruh anggota keluarga harus berperan dalam porsinya masing keluarga. Hms/ Gs