Diskusi Bersama DPR, Forkompinda Dan Petani Bahas Sektor Pertanian Modern Pati

Pati, Bertempat di ruang lobby Hotel Safins telah berlangsung diskusi dan ngopi bareng bersama DPR RI, Forkopinda dan petani dengan topik “Petaniku sayang, petaniku malang”. (Jumat malam, 26/1/18). Hadir dalam kegiatan tersebut a.l:
Anggota DPR RI Komisi IV bidang pertanian / Drs. Firman Subagyo
Bupati Pati Haryanto SH MM M.Si
Kasdim 0718 Pati / Mayor Inf Solihin S.Ag
Kabag Ops Res Pati / Kompol Sundoyo SH MH.
Ka DiPaguyuban petani padi oleh petani padi dan bawang merah
Ramelan Paguyuban Petani Padi bahwa petani saat ini dalam posisi tidak menyenangkan dimana banyak problem
harga beras saat ini terbilang stabil, namun kami khawatir dengan adanya rencana impor beras maka secara psikologis akan menurunkan nilai jual beras lokal
beras memang mahal di tingkat konsumen, namun disisi lain pada tingkat petani kenaikan harga tidak begitu dirasakan
kalau bisa impor beras dibatalkan supaya tidak berimbas pada penjualan beras lokal
Suparlan Paguyuban Petani Bawang merah Mengatakan bahwa
pada intinya petani merasakan kerugian yang luar biasa karena turunnya harga bawang merah
Kami selaku paguyuban petani bawan merah memperjuangkan nasib petani bawang merah
Kami hanya minta agar harga bawang merah stabil
diharapkan agar ada MOU antara pedagang dan petani sehingga di pasaran harga stabil
biaya operasional dan perawatan bawang merah sangat tinggi
Kalau harga stabil kami tentunya tidak akan melakukan aksi unras.
Kepala Distanak Mochtar Efendi Mengapresiasi Dalam Kegiatan dan tujuan tersebut dimana tahun 2015 akhir Kab. Pati mendapat prestasi ketahanan pangan dari Presiden Jokowi
Dari daftar BPS tersebut bahwa sekitar 200 ribuan ton beras dapat dihasilkan
khusus untuk sentra petani bawang merah bahwa kami sangat memahami
jika dihitung dengan harga produksi memang saat ini petani mengalami kerugian
Saat ini harga di tingkat petani antara Rp.5000,- s/d Rp.6000,- Yang seharusnya ketika stabil harga berkisar Rp. 15.000,-
Penurunan harga bawang merah bisa jadi karena adanya kelesuan pasar dimana pasar tidak bisa menyerap seluruh bawang merah petani, terlebih ada bantuan bawang merah dari pemerintah
Pemerintah sudah berusaha membantu penyerapan bawang merah dengan menghimbau dan menekan PNS untuk membeli bawang merah dengan harga Rp. 15.000,-

Bupati Pati H Haryanto SH MM M.Si pada Kesempatan pertama Menyampaikan bahwa
Dari data BPS yang ada, diketahui bahwa luas lahan bawang merah semakin meningkat dan juga jumlah petani yang juga meningkat, sehingga bawang merah dipasaran mengalami kelebihan stok.
Disisi lain Bulog juga bisa menampung bawang merah
faktor lain juga adanya permainan para tengkulak karena di pasaran berada di kisaran belasan ribu
kita akan melakukan komunikasi dengan kementerian pertanian dan perdagangan
Kebijakan impor. Menurut saya hanya saja momennya tidak tepat karena bersamaan dengan panen raya di beberapa daerah.

Anggota DPR RI komisi IV Dapil III bidang Pertanian Dr Firman Subagyo Menyampaikan bahwa Impor itu diperbolehkan, namun pemerintah harus memperhatikan regulasi yang ada
impor boleh apabila stok pangan kurang mencukupi dan tidak bersamaan dengan panen raya
seharusnya kita tidak perlu import beras karena stok masih tercukupi
terkait impor saya menilai bahwa kurang dikomunikasikan
kita sudah membentuk satgas ketahanan pangan dengan melibatkan Disperindag, Polri dan TNI untuk melakukan operasi pasar
Dengan meningkatnya jumlah penduduk, seluruh negara saat ini mengupayakan 2 hal yaitu ketahanan pangan dan ketersediaan sumber daya alam

Dari TNI AD sendiri telah Mendapat Mandat langsung Oleh mantan Panglima TNI pada waktu itu Dijabat Jendral TNI Gatot Nurmantiyo Bersama Mentri Pertanian Agar Para Babinsa Yang sebagai Ujung tombaknya Segala Informasi dari masyarakat Wilayah nya jika Para petani ,baik itu petani Padi,Jagung,dan kedelai jangan sungkan dan ragu untuk melaporkan diri bila Ada bantuan pupuk Bersubsidi dari pusat Dimaikan oleh para Oknum.

Kita akan tindak tegas sesuai hukum .yang telah disepakati Dalam Rapat Agenda MOU bidang Swasembada pangan dinegara kita ini.TNI Dan Polri apalagi sudah Mendapatkan Printah Presiden RI ( Joko widodo ) agar Pengawasan Dan penyelidikan Adanya Panen para petani Jangan sampai jatuh ditangan para tengkulak .terutama gabah Baik itu Kering Maupun Gabah Basah.sampai halnya Pupuk Bersubsidi dari pusat betul – Betul diawasi.

Dari Kodim Pati sendiri Adanya Terkaitan Hubungan Kekeluargaan Bersama warga petani , Mantri tani,PPL ,Sampai Dipertan Sangat Harmonis .dengan tujuan Agar Apabila Ada program dari Pemerintah pusat menyalur sampai Daerah minimal Bisa teratasi Dan cegah dini.
Contoh saja Sudah Satu bulan ini Kegiatan panen raya Padi Antara TNI, Polri,Dan Para Petani ,juga Jajaran Dispertan kab.Pati Selalu bersinegritas ,Semoga harapan Kami Kabupaten Pati menjadi Sentra Komoditi Penyuplai dan PengEkspor Beras . Ungkap Kasdim Mayor Inf.Moch Sholikin S.Ag. M.Si.
Kabag Ops Res Pati / Kompol Sundoyo Juga mengatakan
terkait masalah beras dan bawang merah silahkan bila ada aksi unra dari petani untuk memperjuangkan nasib, namum dalam pelalsanaannya harus aman dan tertib
saya juga petani dan saya tahu betul keluh kesah petani

kita dari Kepolisian melakukan operasi pangan dengan melibatkan stake holder dan melibatkan TNI dan Disperindag
Satgas Pangan kita berdayakan agar mencegah permainan tengkulak, mulai dari satgas deteksi dari Sat Intel, satgas binluh dari Sat Binmas dan Satgas Tindak dari Sat Reskrim
Polisi dalam hal ini membantu agar dalam pelaksanaan pengamanan, pencegahan dan penindakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.