Pati, Berita10 – Akhir tahun identik dengan natal dan tahun baru. Bagi umat Kristiani, natal selalu memberikan rasa tersendiri sehingga mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk menyambutnya. Sebagai peringatan kelahiran Yesus Kristus, biasanya umat Kristiani menghias rumah dan gereja dengan pohon Natal. Atau membuat diorama kandang maupun gua yang menggambarkan peristiwa tersebut.
Demikian pula di Gereja Santa Maria Anuntiata Gabus yang masuk dalam wilayah Gereja Santo Yusuf Pati dengan Romo Antonius Gunardi Prayitno, MSF sebagai Romo Paroki. Gereja Katolik di Kecamatan Gabus itu juga terlihat meriah dengan berbagai hiasan natal. Tampak pohon natal menjulang tinggi didepan gereja, menarik mata setiap orang yang melintas untuk melihat karena keunikannya.
Didampingi Widi Widada, awak media mencoba mengulik uniknya hiasan natal di Gereja Katolik St. Maria Anuntiata Gabus. Diawali dengan pintu gerbang yang di atasnya tertulis tema natal tahun 2024, yaitu “Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem”. Di sisi kiri dan kanan terdapat gapura dengan payung bersusun tiga yang melambangkan Allah Tritunggal Maha Kudus.
Gapura sengaja dibuat dari kayu-kayu dan carang bambu kering dengan berhias salju yang terbuat dari kapas, ada juga padi dan jagung. “Itu melambangkan kehadiran Tuhan di dunia ini di segala musim dan di manapun,” ujar Widi. Selain itu padi dan jagung juga melambangkan hasil bumi dari Kabupaten Pati yang memiliki slogan ‘Pati Bumi Mina Tani’.
Di carang kering yang merupakan bagian gapura tergantung kertas berbentuk hati dengan berbagai tulisan. Yaitu buah-buah Roh Kudus yang terdiri dari : Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan Hati, Kesetiaan, Kelemahlembutan,dan Penguasaan Diri. Kemudian juga ada 7 Karunia Roh Kudus, yaitu : Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan dan Roh rasa takut akan Allah. Sebagai simbol bahwa Tuhan hadir, Kasih Tuhan akan memberikan bimbingan supaya manusia berbuah dalam Roh Kudus melalui Roh-Roh tersebut.
Setelah memasuki pintu gerbang kita disambut pohon natal yang sangat unik. Karena tidak seperti pohon natal pada umumnya yang diambil dari pohon yang masih hidup dan berwarna hijau. Pohon Natal ini dibuat setinggi 7 meter yang melambangkan penciptaan alam semesta selama 7 hari oleh Tuhan. Widi menjelaskan bahwa pohon natal tersebut terbuat dari daun-daun kering, yaitu daun pisang, daun bambu, daun sukun dan daun resulo. “Itu sebagai penggambaran bahwa terkadang manusia sering tidak menyadari Kasih Tuhan. Kita sering memandang rendah seseorang atau sesuatu, menganggap mereka tidak/kurang berarti. Kadang sesuatu yang tidak berguna/berarti di mata manusia justru seringkali diangkat atau lebih tinggi derajatnya di hadapan Tuhan.” papar Widi lebih lanjut.
Di atas daun-daun kering itu terdapat tampah, kukusan dan besek (wadah dari anyaman bambu) yang melambangkan lika-liku kehidupan manusia untuk menuju ke puncak, ke Kemuliaan Tuhan. Sedangkan di bagian bawah dialasi jerami yang menyimbolkan bahwa manusia sesungguhnya tidak berarti tanpa campur tangan Tuhan dalam kehidupannya.
“Jadi kita ingin membawa pesan dalam kasih bahwa jangan pernah meremehkan atau menganggap rendah orang lain atau sesuatu yang menurut mata duniawi kita tidak berguna. Karena terkadang di Mata Tuhan itu sangat berarti.” ucap Widi Widada.
Terlihat pula patung-patung domba dan juga Sinterklas di sekitar pohon natal. Sedangkan di sisi belakang terlihat gambar sejarah kelahiran Yesus yang terdiri dari 8 bagian. Yaitu :
- Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel. Maria menerima kabar suka cita tentang kelahiran Yesus dari Malaikat Gabriel.
- Maria yang mengandung Yesus mengunjungi Elisabeth saudaranya. Maria mengunjungi Elisabeth saudaranya yang juga sedang mengandung di usia yang sudah cukup tua.
- Yusuf dan Maria mencari penginapan. Saat tiba waktunya Maria untuk melahirkan, Yusuf dan Maria mencari penginapan tetapi tidak ada satupun yang mau menerima mereka.
- Maria melahirkan Yesus di Betlehem. Akhirnya Maria melahirkan Yesus di tempat yang sangat sederhana, yaitu di kandang domba.
- Para gembala diberi kabar tentang kelahiran Yesus. Pertama kali kelahiran Yesus diberitakan oleh Malaikat kepada para gembala yang sangat sederhana.
- Para gembala mengunjungi bayi Yesus. Setelah mendengar kabar dari Malaikat, para gembala segera mengunjungi bayi Yesus yang dilahirkan di kandang domba untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut.
- Para majus dibimbing bintang dari timur. Di satu sisi ada tiga orang ahli astronomi yang mendapatkan bimbingan dari bintang timur tentang kelahiran Mesias. Mereka menanyakan kepada warga sekitar tetapi mereka kemudian dipanggil oleh Herodes yang bersifat licik dan ingin membunuh Mesias. Tetapi para majus tidak mengindahkan keinginan Herodes.
- Para majus mengunjungi Yesus di Betlehem. Berkat bimbingan bintang timur, para majus berhasil menemukan bayi Yesus di kandang domba. Mereka mempersembahkan emas, mur dan kemenyan sebagai simbol rasa syukur dan sukacita yang diberikan kepada Yesus. Seperti kita yang seharusnya memberikan segala apa yang kita punya dengan kasih kepada Tuhan. Karena segala yang kita punya sebenarnya berasal dari kasih Tuhan kepada kita umat manusia.
Tepat di depan gereja ada kandang natal dengan patung-patung di dalamnya yang menggambarkan kelahiran Yesus Kristus yang penuh dengan kesederhanaan. Di akhir perbincangan Widi mengatakan, “Ini semua kami buat dalam rangka mensyukuri Natal 25 Desember 2024. Kesemuanya itu semata-mata hanya untuk memuliakan Tuhan Yesus. Mewakili segenap pengurus Gereja St. Maria Anuntiata Gabus, kami mengucapkan Selamat Hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Semoga berkat damai dan kasih Natal menyertai kita semua. Semakin terjalin kedamaian, kerukunan dan toleransi antar umat beragama dan masyarakat di Pati dan bangsa Indonesia, di bawah naungan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.”
Proses pembuatan diorama tersebut melibatkan perwakilan komunitas lintas agama dan budaya. Selain itu juga dibantu oleh perwakilan anggota polsek dan koramil Kecamatan Gabus. Kecamatan Gabus sendiri masuk dalam Wilayah Santa Maria Anuntiata dengan Richard Wijaya sebagai ketua wilayahnya. Di Gereja Santa Maria Anuntiata Gabus, Misa Perayaan Natal akan diadakan pada tanggal 25 Desember 2024 pukul 17.00 WIB. Gos/Red