Kurikulum Merdeka, Sekolah Tidak Siap Jangan Dipaksakan

Pati, Berita10Kurikulum 2013 tahun ini berganti ke implementasi kurikulum merdeka (IKM). Butuh waktu dan kesiapan sekolah untuk menerapkan kurikulum baru ini. Pihak DPRD Pati tegaskan sebelum diterapkan sekolah ini harus ancang-ancang dulu. Jangan dipaksanakan. Menurut anggota Komisi D DPRD Pati Muntamah, tiap perubahan ini harus ada kesiapan. Jika tak ada kesiapan nanti dampaknya negatif. ”Perubahan ini membutuhkan waktu dan kesiapan. Untuk itu, saya menekankan bagi sekolah yang belum siap menerapkan IKM jangan dipaksakan. Nanti bisa-bisa tujuan pembelajaran tak tercapai. Kasihan siswanya. Kacau nanti,” tegasnya

Muntamah mengatakan, dampak jika dipaksakan beralih ke IKM bisa amburadul. Perlu ada kesiapan untuk menuju perubahan. Baik guru maupun sekolah sendiri. ”Kalau tak siap justru akan berdampak. Nanti pembelajaran bisa tak sesuai. Maka perlu kesiapan sekolah untuk berubah ke kurikulum merdeka ini,” katanya. Dirinya ini selalu mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Akan tetapi, semua lini harus bersiap. Mulai orangtua/wali hingga guru. ”IKM ini harusnya menjadi proses pembelajaran yang bermakna. Bisa menyenangkan siswa. Soalnya, siswa ini bisa memilih bagaimana masa depannya lewat kurikulum merdeka ini,” imbuhnya.

Sementara itu, presentase IKM di Pati ini penerapannya masih rendah. Tak semua sekolah menerapkan kurikulum baru itu.  Kasubbag TU Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah III Provinsi Jawa Tengah Hariyanto menyebutkan, meski telah ada kurikulum merdeka yang harusnya diterapkan di tahun ajaran 2022/2023, tetapi sekolah masih dapat memilih opsi kurikulum lain yang dianggap lebih cocok. ”Di tingkat SMA ini tak sampai 50 persen. Soalnya, guru ini pada belum siap. Masih nyaman dengan kurikulum 2013. Kami masih terus berupaya mensosialisasikan soal IKM ini,” tuturnya. Ags/So

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.