Pati, Berita10 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati setuju dengan rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yang akan melakukan penambahan tenaga kesehatan (nakes) di Bumi Mina Tani.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pati Hardi selepas menghadiri acara Rapat Koordinasi Evalusia Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah.
“Penambahan nakes itu nanti biar Pak Bupati. (Penambahan nakes) tetap harus dan sangat setuju,” ujar Hardi kepada awak media.
Rencananya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan melakukan penambahan tenaga kesehatan di fasilitas-fasilitas kesehatan. Mahasiswa akhir akan diperdayakan untuk ikut berperang menangani pasien Covid-19.
“Ada penambahan nakes dari mahasiswa akhir. Kan ada beberapa kejuruan yang dari kesehatan itu,” tandas Hardi.
Sebelumnya lebih dari 200 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Pati positif mengidap virus corona. Para nakes ini tersebar di berbagai fasilitas kesehatan mulai dari klinik kesehatan, puskemas hingga rumah sakit.
Sebanyak 143 nakes di RSUD RAA Soewondo positif Covid-19, Rumah Sakit Mitra Bangsa tercatat ada sebanyak 13 nakes, Puskesmas Batangan sebanyak 22 nakes, Puskesmas Gembong 6 nakes, Puskesmas Wedarijaksa 8 nakes, Puskesmas Winong II 9 nakes, dan Puskesmas Winong I ada 7 nakes yang terpapar Covid-19.
Selain itu, nekas di berbagai rumah sakit swasta di Kabupaten Pati juga ditengarai positif Covid-19. Meskipun saat ini sebagian diantaranya sudah negatif Covid-19 dan bekerja seperti semula, namun banyaknya nakes yang terpapar membuat pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati sedikit terganggu.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pati dr. Subawi mengungkapkan menipisnya nakes ini tidak hanya di Kabupaten Pati. Menurutnya, daerah lain juga mengalami hal yang sama.
“Dengan jumlah yang banyak kasus ini tenaga kami banyak yang terpapar (Covid-19) sehingga mohon maaf apabila ada kendala dalam pelayanan. Kondisinya memang seperti ini dan bukan hanya di Pati saja, di seluruh Indonesia mengalami hal ini,” ujar Subawi.
Dinkes Kabupaten Pati pun membuat berbagai langkah mengantisipasi kekurangan ini. Di antaranya menggeser personil dan membentuk tim bantuan.
“Yang saat ini kewalahan kami bantu. Dari Dinas Kesehatan ada dua tim yang terjun membantu puskesmas yang saat ini banyak yang terpapar,” kata Subawi.
Pihaknya juga meminta bantuan kepada pemerintah pusat serta sekolah tinggi kesehatan di Pati. Mahasiwa akhir di perguruan tinggi kesehatan di Pati diminta berkontribusi menangani pasien Covid-19.
“Saya punya inisiatif untuk berkomunikasi dengan perguruan tinggi atau akademi kesehatan yang ada di Pati ini ada Stikes Bakti Utama dan Akbid Dhuta Utama. Kami undang kami koordinasikan yang bisa dilakukan mahasiswa tahap akhir dan bisa perbantukan kami minta bantuan mereka,” pungkasnya. Gs