
Pati, Berita10 – Menurut Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati Wisnu Wijayanto mengatakan, keterlambatan intensif terjadi dikarenakan adanya kekurangan administrasi dari para relawan pemulasaran jenazah.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pati sudah menyiapkan anggaran dana untuk insentif bagi para relawan ini. Akan tetapi Pemkab Pati belum berani menggelontorkan dana tersebut, lantaran tidak adanya Laporan Pertanggungjawaban (SPJ).
Dirinya juga menambahkan, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati agar menambah tim relawan penguburan jenazah dengan protokol Covid-19. Pasalnya saat ini di Kabupaten Pati hanya ada dua relawan pengubur jenazah dengan protokol Covid-19, yakni tim dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) dan tim Tunggal Wulung.
Hanya ada dua tim ini, sehingga mereka kewalahan. Dimana setiap harinya bisa mengubur 9 jenazah di berbagai tempat di Kabupaten Pati.
Untuk itu, pihaknya menyarankan kepada BPBD Kabupaten Pati untuk membentuk sekretariat pemakaman. Yang bertugas mengurusi pemakaman dan administrasi pemakaman agar tidak ada persoalan dikemudian hari.
“Jadi kami meminta kepada BPBD agar ditambah 5 tim pemakaman. Jadi totalnya ada 7 tim, dimana setiap timnya terdiri dari 8 orang, 6 orang yang membawa jenazah, satu komando dan satu orang untuk penyemprot disinfektan serta tugas lainnya.” pungkasnya. Goes