Pati, Tepian jalan-jalan utama di Kota Pati penuh sesak dijejali masyarakat menyambut semarak Perayaan Kirab Budaya Hari Raya Imlek 2571 (Sabtu 25/1/2020).
Masyarakat segala usia berkerumun di tepian Jalan Pemuda Pati, Area Alun-Alun, Jalan Panglima Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan RA Kartini, Jalan Tondonegoro, dan tempat-tempat lain yang menjadi rute kirab kebudayaan dalam rangka memperingati tahun baru imlek.
Siang hingga sore Kelenteng Hok Tik Bio Pati bersama Gusdurian Pati menyelenggarakan kirab kebudayaan dalam rangka memperingati tahun baru Imlek 2571. Masyarakat berkerumun untuk menyaksikan kirab kebudayaan tersebut.
Sekira pukul 13.30 WIB, peserta kirab diberangkatkan dari Jembatan Kalidoro oleh Bupati Pati Haryanto Wabup Safin beserta jajaran Forkopimda. Rute kirab berakhir di Kelenteng Hok Tik Bio Pati.
Masyarakat Pati antara lain dihibur oleh penampilan barongsai, marching band, dan reog ponorogo. Ada pula kelompok karnaval yang mengenakan kostum karakter-karakter dalam serial televisi Kera Sakti, di antaranya Sun Gokong, Pat Kai, Wujing, dan Biksu Tong. Masyarakat mulai anak-anak hingga dewasa tampak antusias berfoto bersama karakter-karakter ini.
Pengurus Gusdurian Pati Kiai Heppy Irianto menjelaskan, terdapat 22 kontingen yang mengikuti kirab ini. Menurutnya, ini merupakan bagian dari kehidupan sosial-budaya masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Sementara, Bupati Pati Haryanto mengatakan, kirab budaya ini patut disyukuri karena masyarakat bisa bersama-sama menyemarakkan Tahun Baru Imlek.
“Berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka merayakan Imlek, mulai dari Pasar Imlek, santunan anak yatim, pembagian dua ton kue keranjang, hingga kirab hari ini merupakan bentuk rasa kepedulian dan wujud syukur kaum Tionghoa yang merayakan Imlek,” ungkap dia.
Menurut Haryanto, meriahnya kirab budaya yang bukan hanya diikuti kaum Tionghoa, melainkan juga berbagai elemen masyarakat lainnya, termasuk kalangan pesantren, menunjukkan keguyuban dan kebersamaan masyarakat Kabupaten Pati.
“Ini merupakan wujud kerukunan, saling menjaga, bersatu padu. Mewakili Forkopimda, saya berharap kebersamaan ini terus dirawat agar kondusifitas tetap terjaga,” papar dia.
Di samping kirab aneka kesenian, pada kirab budaya kali ini ada pula arak-arakan patung dewa.
Ketua Umum Kelenteng Kabupaten Pati Eddy Siswanto menyebut, tujuan diaraknya patung dewa ini ialah mendoakan kesejahteraan masyarakat Pati.
“Karena akhir-akhir ini di Pati sedang banyak bencana, tanggul jebol dan banjir. Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahakuasa memberi keselamatan pada masyarakat Pati dan Indonesia pada umumnya,” harap dia. Lik/ Goes