Pati, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengatakan, dalam suatu survei pembangunan, disebutkan bahwa porsi pembangunan yang bisa dilakukan pemerintah hanya 10 persen. Selebihnya adalah kontribusi swasta.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Peran masyarakat amat dibutuhkan. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk bersatu-padu melaksanakan pembangunan.
Hal itu diungkapkan Safin saat menghadiri Pengajian Peringatan Maulid Nabi dan 100 Hari Wafatnya Mbah Moen di Jalan KH Ahmad Dahlan 13 Pati, Rabu (13/11) malam. Pengajian ini diadakan oleh keluarga Habib Muchdor bin Alwi Alatas selaku shahibul bait.
“Kami selaku Pemerintah Kabupaten Pati selalu ingin bergotong-royong, bersama-sama membangun Kabupaten Pati. Namun, tanpa ada ketentraman dan ketenangan, kebersamaan mustahil terwujud,” jelas wabup.
Ketentraman dan ketenangan bisa terwujud dengan bersatunya ulama (pemuka agama) dan umara (pemimpin, dalam hal ini pemerintah).
“Majelis ini merupakan wujud bersatu-padunya ulama dan umara. Kalau hal yang adem-tentrem seperti ini bisa dilaksanakan terus, tentu kita bisa melaksanakan pembangunan bersama,” tegasnya.
Safin meyakini, tanpa didukung doa ulama dan masyarakat, target tujuh persen pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tidak akan tercapai.
“Kalau hanya bekerja keras, tanpa ada doa para kiai, para ulama seperti ini, saya yakin tidak akan bisa tercapai. Namun, InsyaAllah dengan kerja keras kita bersama dan dibarengi dengan doa para alim ulama, pembangunan ini bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Safin juga menegaskan bahwa Pemkab Pati sangat menerima kritik dan saran yang positif untuk pembangunan Kabupaten Pati. Hms/Gs