BUPATI PATI BUKA PAMERAN INOVASI KESEHATAN DI JOYOKUSUMO

Pati, Digelarnya berbagai rangkaian kegiatan di bidang kesehatan dalam rangka memperingati HKN ke-55 menunjukkan bahwa kesehatan itu sangat penting dalam kehidupan, sehingga masyarakat yang hidup di era kemajuan teknologi seperti saat ini, berpendapat bahwa kesehatan merupakan satu hal yang harus diperhatikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Pati Haryanto pada Rabu (6/11), saat diwawancarai usai menghadiri pembukaan dan tinjau stand Pameran Inovasi Kesehatan di Stadion Joyo Kusumo.

“Tak hanya itu, manakala kita memberikan pelayanan kesehatan yang tidak baik, pasti akan muncul di media sosial yang ada. Oleh karena itu, disini kita menampilkan pelayanan – pelayanan kesehatan inovatif yang diselenggarakan oleh tenaga maupun pelayanan kesehatan yang ada”, ujarnya.

Bupati Pati juga menekankan bahwa untuk hidup sehat, tidak harus dengan minum obat. Tapi bisa dengan menerapkan hidup sehat seperti dengan makan makanan yang sehat, berolahraga dan seterusnya.

“Dengan adanya event ini, masyarakat juga akan tahu bahwa di bidang kesehatan, ada bentuk – bentuk pelayanan yang lain. Seperti di Puskesmas yang memberi layanan pijat, jadi tidak melulu tentang teknologi”, tegasnya.

Di tahun ini, lanjutnya, yang menjadi perhatian Pemkab adalah pencegahan dan penanganan stunting.

Ia pun mengungkap bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar di tahun 2020 mendatang.

“Anggaran cukup besar, sebab ada beberapa dinas terkait yang kita gerakkan untuk menangani permasalahan ini. Yaitu, Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Sosial, Dispermades serta Disdikbud”, jelasnya.

Sedangkan di akhir tahun 2019 ini, menurut Haryanto, Pemkab telah melakukan pemetaan – pemetaan serta merealisasikan anggaran yang masih tersisa.

Harapannya di tahun 2020 nanti semuanya telah terintegrasi dan sekaligus dapat menurunkan angka stunting.

“Semoga dari semua lini dapat membantu. Bahkan saya pun akan membut regulasi, sebagian dari dana desa digunakan untuk penanganan dan pencegaham stunting. Ada 12 desa yang mendapat intervensi khusus, sedangkan untuk semua desa fokus untuk pencegahan”, pungkasnya. Hms/ Gs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.