Pati, Bupati Pati Haryanto kesengsem (jatuh hati-red) pada sepeda lipat. Hal itu diungkapkannya saat pagi tadi memberangkatkan ratusan peserta Gowes sepeda lipat bertajuk Mubeng Pati Numpak Seli.
“Ternyata komunitas sepeda itu tidak hanya komunitas sepeda gunung dan sepeda onta namun juga sepeda lipat ini. Bagus sekali. Sebab sepeda lipat ini tentunya dapat dilipat dan praktis dibawa kemana – mana”, imbuhnya.
Belum lepas rasa penasaran Bupati, Ketua Panitia Suharyanto yang juga merupakan Ketua Komunitas SESEG (Sepeda Lipat Sego Gandul-red) pun menjelaskan keunikan sepeda tersebut.
“Praktis bisa dibawa kemana-mana. Saya sendiri kalau jalan-jalan ke luar kota biasanya bawa sepeda lipat. Nanti bisa jalan-jalan di Kota dengan naik sepeda,” terang Ketua Komunitas Sepeda Lipat Pati.
Diakui Bupati, komunitas sepeda lipat di wilayah eks Karesidenan Pati, termasuk barang baru.
Karena itulah, panitia ingin memanfaatkan even ini untuk memasyarakatkan sepeda lipat.
“Sepedanya memang kecil. Namun
bisa untuk dinaiki orang dewasa.
Bahkan dengan bobot mencapai
150 kilogram,” jelas Ketua Panitia.
Bupati pun mengapresiasi inisiatif Komunitas Sepeda Lipat Pati yang meluncurkan nama komunitas “SESEG” dengan bersepeda bersama guna memperkenalkan potensi wisata Pati sekaligus mengenalkan sepeda lipat sebagai sarana transportasi yang praktis dan menyehatkan.
Apalagi menurut Bupati, peserta kegiatan banyak yang berasal dari luar daerah. Mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Yogyakart, Tuban, Semarang dan lain – lain yang jumlahnya mencapai 300 orang.
Uniknya, lanjut Bupati, diantara ratusan peserta luar kota, ada enam orang peserta yang usianya rata-rata 57 tahun ke atas, sengaja datang dengan bersepeda dari Bandung ke Pati.
Ada juga 16 orang peserta yang bersepeda dari Solo ke Pati hanya untuk mengikuti event ini.
“Selain bermanfaat untuk memperkenalkan potensi alam Pati, ini juga bagus, supaya masyarakat tidak setiap saat menggunakan mobil atau motor saja”, imbuhnya.
Gowes mengambil start dari depan
Pendapa, ke arah utara hingga RSUD Soewondo kemudian menyusuri jalur-jalur sepeda hingga ke Waduk Gunungrowo. Setelah sampai di Waduk Gunungrowo kemudian turun dan finish di Resto Dua Ikan Kembangjoyo.
Event kali ini, menurut Ketua Panitia, akan menjadi awal pihaknya untuk menggelar kegiatan bersepeda serupa di tahun-tahun mendatang.
“Itu karena salah satu potensi rute sepeda di Pati adalah tanjakan. Wilayah pegunungan seperti arah Jollong itu sangat potensial. Ke depan kami akan mengenalkan rute tanjakan itu. Karena ternyata banyak yang minat,” pungkasnya. Hms/Gs