WABUP SAFIN BERHARAP CSR BUMN MENYASAR DI DESA

Pati, Dalam upaya menanggulangi dampak dari sampah, Selasa (2/7) bertempat di Balai Desa Wedarijaksa, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, dilaksanakan peresmian Bank Sampah ‘Sri Wedari’.

Peresmian ini atas inisiasi pihak desa, karang taruna setempat dan Pegadaian.

‘Memilah Sampah Menabung Emas’ merupakan konsep yang diusung dalam peresmian bank sampah yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dan Senior Vice Presiden PT Pegadaian Persero Kanwil XI Semarang, Mulyono.

Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dalam sambutannya mengatakan bahwa, program ini yang sangat baik sekali, yakni PT Pegadaian menggandeng pihak desa setempat. Terlebih bahwa sampah ini, menimbulkan permasalahan banyak pihak.

“Semoga ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Terlebih, warga dari beberapa RT setempat telah menabung untuk ditukar dengan emas. Ini begitu luar biasa dan bermanfaat”, ujar Wabup Safin.

Safin berharap, program – program CSR dari BUMN lainnya, dapat menyasar juga ke desa – desa lain, tidak hanya di Desa Wedarijaksa ini saja.

Dan program CSR tersebut menurut Safin harus disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing desa.

“Tidak hanya program bank sampah di sini saja. Namun kita Pemkab juga sebenarnya sudah memiliki program bank sampah di desa – desa lain. Tak hanya dari Pegadaian, dari pemerintah desa pun juga bisa, melalui dana desa maupun BUMDes-nya”, tutur Safin.

Sementara itu Senior Vice Presiden PT Pegadaian Persero Kanwil XI Semarang, Mulyono menjelaskan bahwa ini merupakan salah satu upaya dalam menyejahterakan negara. Sebab, menurutnya negara yang sejahtera adalah negara yang lingkungannya terkelola dengan baik.

“Baik dari ekosistemnya maupun ekologinya yang dimulai dari pemilahan sampah. Oleh karena itu, ini merupakan konsep pertama yang terjalin antara PT Pegadaian dengan Desa Wedarijaksa. Selain itu dengan konsep ini, dapat menukar sampah dengan sesuatu yang berharga. Serta memilah sampah menjadi lebih bernilai. Yang mana ini bertujuan, menjadikan sampah menjadi investasi individu dalam bentuk tabungan emas”, jelasnya.

Mulyono menyampaikan, dalam konsep bank sampah ini, diharapkan masyarakat di rumahnya, dapat memilah terlebih dahulu sampah yang bernilai ekonomis. Yang apabila diuangkan, senilai lebih dari Rp 7.000 atau Rp 6.750, sudah bisa mendapatkan simpanan / emas sejumlah 0,01 gram.

“Apabila sampah yang diuangkan mencapai Rp 700.000, maka simpanan emas yang dihasilkan sebesar lebih dari 1 gram. Padahal, konsumsi sampah di masyarakat selalu meningkat. Sebab segala kebutuhan masyarakat telah dikemas dan diawetkan dalam bentuk plastik”, tegasnya.

Kepala Desa Wedarijaksa, Bambang Prihanto pun mengucapkan syukur dan terima kasihnya kepada sejumlah pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

Menurutnya, peresmian bank sampah ini merupakan salah satu bentuk tindakan segera dalam mengatasi permasalahan sampah.

“Semoga kegiatan peresmian ini, ke depan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat se – Kabupaten Pati pada umumnya”, ujar Bambang.

Ia juga menyebut bahwa permasalahan sampah amat dilematis di masyarakat. Bank sampah “Sri Wedari” ini, ia harapkan dapat bermanfaat serta mampu mengurangi dampak buruk dari sampah.

“Sebab penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama”, pungkasnya. Hms/Gs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.