Pati, Berita10 – Investasi di Kabupaten Pati diketahui semakin merangkak naik. Namun di tengah naiknya iklim investasi ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Yeti Kristianti mengingatkan agar lebih selektif dalam menentukan lokasi. Pasalnya, jika sembarangan lokasi digunakan dan tidak ada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Izin Pengelolaan Air Limbah (IPAL), dan ketentuan lainnya maka akan ada dampak negatif yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, Yeti mengungkapkan dengan adanya investasi, jangan sampai masyarakat dan lingkungan sekitar justru yang menjadi korbannya.“Harus selektif dalam menentukan lokasi dan harus memperhatikan masyarakat dan lingkungan sekitar, jangan sampai gencar mengejar investor tapi masyarakat yang jadi korban,” ujar anggota Komisi B DPRD Pati.
Investasi memang memiliki peranan yang penting bagi kemajuan sebuah kota. Dampak positif dengan adanya investasi adalah lapangan pekerjaan yang akan terbuka dan tingkat pengangguran di suatu kota bisa dikurangi. Dampak besarnya adalah pembangunan dan perekonomian pun bisa terdongkrak. Untuk Kabupaten Pati sendiri, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) di Pati hingga triwulan kedua (Januari-Juni) cukup memuaskan. Ali Maslikan selaku Kepala Bidang Investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati pernah mengutarakan bahwa Kabupaten Pati sudah berhasil merealisasikan target investasi sebesar Rp.604.535.260.00. Dengan begitu, sebesar 55 persen dari target investasi Kabupaten Pati telah terpenuhi. Gos/Sol