Pati, Berita10 – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Yeti Kristianti mengungkapkan bahwa di tahun ini petani mengalami berbagai kesulitan. Pasalnya, musim atau cuaca yang terjadi di tahun ini tidak mendukung sejumlah aktivitas pertanian. Musim kemarau saja masih dijumpai hujan atau yang biasa disebut sebagai kemarau basah.
Selain itu saat musim penghujan tiba, banjir bandang juga beberapa kali merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Pati yang lagi-lagi juga berdampak pada lahan pertanian. Misalnya saja yang dialami petani padi di wilayah Pati Selatan. Sedangkan kegagalan panen akibat terlalu banyak curah hujan, dialami sejumlah petani tembakau di Kabupaten Pati.Yeti sebagai salah satu Anggota DPRD Kabupaten Pati juga turut menyoroti perihal masalah ini.
“Kondisi petani tahun ini sangat sulit akibat musim yang tidak mendukung,” ujar Anggota Komisi B DPRD Pati tersebut. Kekhawatirannya terhadap para petani pun semakin bertambah dengan adanya rencana kenaikan cukai tembakau.“Ditambah lagi ada rencana cukai tembakau akan naik,” ungkapnya. Pasalnya, kenaikan cukai akan berdampak pada penurunan harga beli dari pabrikan ke petani tembakau. Sehingga kebijakan ini tentu akan semakin merugikan para petani tembakau. Padahal karena kemarau basah yang terjadi, petani juga telah kehilangan kualitas panen tembakau dan harga di tingkat petani sudah kian tergerus. Gos/Sol