Pati, Berita10 – Parkir kapal di Sungai Juwana menjadi sorotan pihak DPRD Pati. Sebab tambat labuh kapal yang terlalu padat itu dinilai jadi blocking aliran air. Anggota DPRD Kabupaten Pati Nur Sukarno mengatakan, parkir kapal sembarangan di Sungai Juwana telah menjadi persoalan klasik. Namun, hingga saat ini belum bisa teratasi. ”Permasalahan tambat labuh kapal di sepanjang kali SilugonggoJuwana sudah lama menjadi buah bibir masyarakat. Soalnya itu bisa menghambat aliran air,” katanya.
Solusi untuk mengatasi persoalan tersebut, ucap dia, sebenarnya sudah ada. Salah satunya dengan rencana pembangunan kolam tambat seluas 15 hektare. Namun hingga saat ini, rencana pembangunan tersebut belum terealisasi.
”Pembangunan tambat kapal itu anggarannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Semoga ekonomi nasional segera pulih. Sehingga kelanjutan pembangunan pusat pendaratan ikan terintegrasi sebagai solusi dari terhambatnya arus air sungai Silugonggo segera terealisasi,” ucapnya.
Langkah sementara untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan memperbaiki penataan parkir kapal. Tambah Sukarno, sehingga kapal-kapal di Sungai Juwana tak lagi menjadi blocking aliran air. ”Solusinya kapal tidak boleh berjejer memenuhi lebar sungai. Jadi hanya di perbolehkan berjajar satu samping pinggir barat atau satu samping timur. Dengan harapan arus air lancar. Tapi itu tak mudah,” tukasnya. Sementara itu, saat ditanya kelanjutan tahun depan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati belum bisa memastikan berlangsungnya proyek tersebut. ”Untuk tahun depan kami belum tahu. Nanti menunggu informasi dari pihak konsultan juga rekanan,” terang Kasi Operasi Pemeliharan Sumber Daya Air pada DPUTR Pati Fajar Yulianto. Gos/Sol