Pati, Berita10 – Delapan kecamatan di Kabupaten Pati masih terdampak banjir. Warga terdampak pun mulai mengeluhkan penyakit gatal dan diare. Karenanya, Komisi D DPRD Pati Wisnu Wijayanto meminta dinas terkait lebih memperhatikan warga yang terdampak itu. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati kecamatan yang masih terendam banjir itu meliputi Gabus, Juwana, Sukolilo, Kayen, Pati, Margorejo, Jakenan dan Dukuhseti. Seperti yang terjadi di Desa Tondomulyo, Jakenan. 500-an KK kebanjiran di sana. Bahkan akses jalan alternatif menuju Kecamatan Jaken di sana ikut terendam.
Kedalaman air berkisar 50-70 centimeter. Di samping itu, penyakit gatal-gatal dan diare mulai bermunculan. Lanjut Kepala Desa Tondomulyo Nur Yahya, warganya saat ini butuh obat-obatan dan bantuan logistik. ”Penyakit itu sudah mulai muncul. Banyak warga mengeluh ke saya. Selain itu, warga butuh bantuan. Sebab rumah, sawah, dan jalan raya tergenang air,” paparnya.
Menurutnya, keluhan warga soal penyakit gatal-gatal itu disebabkan karena kondisi air banjir belum surut dan kotor. Untuk obat-obatan biasanya diambil di puskesmas setempat.”Kalaupun sakit gatal-gatal yang dialami warga itu karena kondisi air kotor dan belum surut. Kalau obat ya biasanya dari puskesmas. Yang lain belum,” katanya.
”Penyakit gatal-gatal ini rata-rata menyerang orang dewasa, tidak pada anak-anak. Karena orang dewasa ini kan mobilitas terus untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Jadi rawan kena air terus,” lanjutnya. Sementara Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati Wisnu meminta kepada Pemkab setempat untuk lebih serius menangani kesehatan korban banjir. Sebab akan berdampak pada kesehatan warga. Gos/Sol