Pati, Berita10 – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Warsiti menyoroti meningkatnya potensi anak putus sekolah yang tersebar di Kabupaten Pati. Bahkan menurut data yang diterimanya tersebut, mencapai puluhan di setiap desanya. Hal itu membuat prihatin jika dibandingkan dengan kondisi era serba modern. “Tentunya kami turut prihatin dan mencari solusi terbaik terkait dengan potensi anak putus sekolah. Data yang kita terima capai puluhan di setiap desanya,” ujar Warsiti
Menurutnya, pihak Pemerintah Kabupaten Pati harus duduk bersama dalam mengatasi permasalahan tersebut, sehingga di zaman digitalisasi ini tidak ada lagi anak yang tidak memperoleh pendidikan yang cukup. “Kita dorong Pemkab atau stakeholder untuk duduk bersama. Jangan sampai anak-anak kita ini tidak mendapatkan pendidikan yang cukup karena tentunya pendidikan adalah sebagai pondasi untuk mencapai masa depan,”lanjutnya. Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Pati, ABPS di Pati tahun ini mencapai puluhan anak disetiap desa.
Pendataan tersebut diselenggarakan dalam tahun pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) maupun Anak Beresiko Putus Sekolah (ABPS) tahun 2024 di delapan desa berbeda di Pati. Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Bidang Pengembangan Desa Dinpermades Kabupaten Pati, Siti Mahmudah mengungkapkan keberadaan ABPS cukup mendominasi. Ia bahkan menyebutkan dalam satu desa saja ada puluhan. Meskipun demikian, ia belum dapat menjabarkan secara rinci. Tetapi, secara data kasarnya, Siti sempat menyebutkan satu desa ada yang mencapai 20 ABPS. Gos/Sol