Bunaken Harus Kembali Menjadi Tempat Wisata Alami dan Indah

Jika Anda ingin melakukan liburan, tentu Anda harus banyak memperhatikan banyak hal. Misalnya seperti budget, waktu yang akan di tempuh, juga citilink sebagai transportasi utama untuk liburan Anda. Berbicara mengenai liburan. Salah satu lokasi yang sedang banyak di perbincangkan adalah bunaken.

Keindahan Spot indah di Taman Laut Bunaken di nobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terbaik yang ada di Sulawesi Utara. Tak hanya terkenal di seantero Indonesia saja, keindahan Taman Nasional Bunaken ini juga sudah tersohor ke berbagai belahan nagara lho. Hal itu pun terbukti, dimana taman seluas 89.065 hektare ini selalu dipenuhi oleh wisatawan lokal maupun wistawan mancanegara. Bahkan, banyak para wisatawan yang mengatakan bahwa Taman Nasional Bunaken jauh lebih indah dari Bali.

Seiring dengan berjalannya waktu, keindahan Taman Nasional Bunaken pun mulai memburuk akibat cara pengelolaannya yang tidak profesional. “ Tarik menarik kewenangan inilah yang membuat pengelolaan Taman Laut Bunaken menjadi tidak terkoordinasi. Akhirnya, memang mulai tidak terurus “ Ungkap Hanny Gamis selaku Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB).

Di samping itu, Hanny Gamis juga mengatakan bahwa hadirnya DPTNB dilandasi dengan semangat otonomisasi daerah. “ Dimana beberapa pihak terkait masuk dalam DPTNB yang berdiri di 2001 ini. Dewan ini terdiri dari unsur masyarakat, pemerintah, termasuk akademisi. Kami merasa memiliki. Karena ini aset daerah yang harus dijaga kelestariannya. Tidak sekadar keuntungan yang dikejar “ tambah Hanny Gamis kepada pers.

Ia juga menyatakan bahwa DPTNB pada saat itu selalu mengadakan acara rutin, berupa patroli laut dan memberikan edukasi pada masyarakat sekitar untuk tidak menggunakan bom ikan. “ Aspek hukum kami lakukan, selain edukasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir untuk ikut menjaga Bunaken “ ungkap dari salah satu anggota LSM pecinta lingkungan. Dengan dibubarkannya DPTNB pada tahun 2014 lalu, namun peraturan daerah terkait pembentukan DPTNB masih belum dicabut.

Selain cara pengelolaan yang tidak profesional, memburuknya kondisi Laut Bunaken juga semakin diperparah oleh penggunaan bom ikan yang dilakukan oleh sejumlah oknum nelayan. Tentu saja bom tersebut dapat mengancam kelangsungan hidup biota laut. “ Padahal ini dilarang. Belum lagi persoalan sampah. Karena memang pengawasan sudah lemah “ sambung anggota LSM tersebut.

Melihat akan hal itu, Hanny Gamis pun merasa bahwa pemerintah daerah Sulawesi Utara sudah tidak peduli dengan kondisi Bunaken dan juga nasib DPTNB. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh salah satu pecinta lingkungan yakni Verico Ngani, yang menyebutkan bahwa pengelolaan Bunaken saat ini seperti benang kusut, terutama dalam persoalan tumpang tindih kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.